Waktu berhubungan suami istri bukan hanya berpengaruh
terhadap peluang kehamilan, akan tetapi juga bisa mempengaruhi jenis kelamin
calon bayi. Jika menginginkan jenis kelamin anak anda, baik lelaki atau
perempuan, perhatikanlah jadwal menstruasi Anda.
Pembuahan adalah bertemunya antara sel jantan (spematozoa)
dan sel telur (ovum). Sel jantan (spematozoa) mengandung kromomn X dan Y,
sedang sel betina (ovum) mengandung
kromosom X. Jika ovum dan spermatoza ini bertemu maka kemungkinannya ada 2 hal,
sel jantan yang mengandung kromoson X
membuahi ovum, kalau kemungkinan pertama ini terjadi maka yang terbentuk
adalah bayi laki-laki.Kemungkinan kedua, sel jantan yang mengandung kromosom Y
akan membuahi sel telur (ovum), dan ketika ini terjadi maka bayi yang akan
terbentuk adalah bayi perempuan. Artinya, kemungkinan terjadi bayi laki-laki atau perempuan adalah
peluangnya sama kuatnya 50/50.
Nah, pertanyaannya kemudian, apa hubungannya, waktu bercinta
dengan jenis kelamin bayi?. Menurut salah satu pakar jika kita menginnginkan
anak laki-laki, bercintalah pada saat ovulasi. Ovulasi bahasa sederhananya
adalah masa subur, dan itu bisa dihitung dari siklus menstruasi anda. Ovulasi
atau masa subur bisa dihitung 2 minggu atau 14 hari sebelum haid. Pada saat
masa subur tersebut, sperma Y (pembawa
unsur kelamin laki-laki) yang kecil dan lincah, akan cepat membuahi sel telur,
sedangkan X (pembawa Unsur kelamin perempuan )akan lebih cepat mati. Oleh
karena itu jika suami istri berhubungan pada saat ovulasi, kemungkinan janin
yang akan terbentuk berjenis kelamin laki-laki.
Jika pasangan suami istri menginginkan anak perempuan,
sebaiknya pasangan tersebut bercinta
pada 1-2 hari sebelum dan sesudah menstruasi (haid).
Indonesia
Artikel